Eksklusif

Informatif

*_* selamat datang kembali di blogkita *_* nikmati berbagai artikel menarik dan inspiratif *_* terima kasih telah berkunjung *_* salam sukses selalu *_*

Tampilkan postingan dengan label waktu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label waktu. Tampilkan semua postingan

Minggu, 02 Februari 2014

Manajemen Waktu

Jam kerja yang fleksibel memang sangat menguntungkan jika dilihat dari berbagai aspek. Tidak terkecuali dalam hal ini adalah dari aspek kesehatan. Dengan adanya jam kerja yang fleksibel berarti tercapai keseimbangan di antara waktu bekerja dan beristirahat. Memiliki jam kerja fleksibel erat kaitannya dengan manajemen waktu. Dengan memanaje waktu secara efisien, maka apa yang ingin dicapai menjadi terwujud. Manajemen waktu yang efisien itulah yang diterapkan sehingga dapat tepat waktu dalam menyelesaikan setiap pekerjaan tanpa mengorbankan kesehatan. Manajemen waktu dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
  • Buatlah daftar dan tentukan prioritas sasaran mingguan.
  • Buatlah daftar “to do” harian, dan tentukan skala prioritas misalnya berdasarkan urutan abjad yang dimulai dari A atau menurut angka di mana angka 1 menjadi perhatian utama.
  • Curahkan perhatian utama pada prioritas A misalnya.
  • Tangani setiap tugas sekali jalan hingga tuntas dan meyakinkan.
  • Terus menerus bertanya, “Bagaimana cara terbaik menggunakan waktu saya sekarang? dan KERJAKAN! Intinya adalah “kerjakan apa yang kamu tuliskan, dan tuliskan apa yang kamu kerjakan”. Semua itu dikerjakan menggunakan cara. Cara terbaik untuk memulai adalah dengan memulainya (Marie Edmund Jones).

Perjalanan Jauh dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Menempuh perjalanan jauh ke tempat kerja, utamanya berjarak 16 km lebih, bisa menimbulkan akibat buruk terhadap kesehatan dan dikaitkan dengan kenaikan berat badan, lebih besarnya lingkar pinggang dan lebih rendahnya tingkat kebugaran jantung dan paru. Dampak dari perjalanan rutin demikian diungkapkan dalam sebuah penelitian baru oleh para periset dari Washington University di St. Louis, Missouri. Para periset itu meneliti hampir 4.300 komuter dan menemukan bahwa orang-orang yang melakukan perjalanan sejauh 10 mil (16 km) untuk bekerja berkemungkinan lebih besar mengalami tekanan darah tinggi dan para pekerja yang menempuh perjalanan 15 mil berpeluang lebih besar menderita obesitas dan tidak mendapatkan olahraga memadai.

"Temuan utama itu adalah bahwa studi tersebut merupakan yang pertama menunjukkan perjalanan jauh ke tempat kerja dapat mencegah aktifitas fisik yang menyehatkan dan dikaitkan dengan lebih tingginya berat badan, lebih rendahnya level kebugaran, dan semua ini merupakan pertanda kuat penyakit jantung cardiovascular, diabetes dan beberapa jenis kanker," papar Christine Hoehner, ketua tim riset tadi dalam sebuah wawancara. "Studi itu meneliti secara khusus dampak perjalanan tersebut terhadap kesehatan," ucapnya.

Angka sensus AS menunjukkan bahwa dalam empat dekade terakhir, masyarakat Amerika melakukan perjalanan ke tempat kerja yang lebih jauh, dengan rata-rata waktu tempuh 20-25 menit. Hoehner, yang temuan-temuannya disiarkan dalam American Journal of Preventive Medicine, dan tim pimpinannya mengalkulasikan jarak perjalanan terdekat yang ditempuh para pekerja lewat jalan darat di 11 daerah di Dallas-Fort Worth atau area-area Austin, Texas, tempat sekira 90 persen warga melakukan perjalanan pergi pulang ke tempat kerja dengan mobil.