Berangkat tergesa - gesa karena takut terlambat lagi. Terjebak kemacetan di tengah lalu lintas yang semrawut. Hingga setumpuk pekerjaan yang sudah menanti begitu anda sampai di tempat kerja. Semua ini adalah rutinitas yang cukup melelahkan dan bisa memicu stress yang berdampak buruk terhadap tubuh manusia.
Stres dan depresi yang dianggap sebagai penyakit kejiwaan di jaman kita saat ini, selain menyangkut kejiwaan juga mewujud ke dalam berbagai bentuk kerusakan tubuh manusia. Memang stres dan depresi bukan satu-satunya penyebab kerusakan tubuh namun secara ilmiah telah dibuktikan bahwa penyebab gangguan-gangguan kesehatan semacam itu biasanya bersifat kejiwaan.
Stres dan depresi yang dianggap sebagai penyakit kejiwaan di jaman kita saat ini, selain menyangkut kejiwaan juga mewujud ke dalam berbagai bentuk kerusakan tubuh manusia. Memang stres dan depresi bukan satu-satunya penyebab kerusakan tubuh namun secara ilmiah telah dibuktikan bahwa penyebab gangguan-gangguan kesehatan semacam itu biasanya bersifat kejiwaan.
Stres yang menimpa begitu banyak orang adalah suatu keadaan batin yang diliputi rasa kekawatiran akibat perasaan seperti takut, tidak aman, ledakan perasaan yang berlebihan, cemas dan berbagai tekanan lainnya, yang merusak keseimbangan tubuh. Ketika seseorang menjadi stres atau menderita stres tubuhnya ikut berreaksi dan menimbulkan tanda bahaya, sehingga memicu terjadinya reaksi biokimia di dalam tubuh. Oleh karena stres yang parah bisa mengubah fungsi-fungsi normal tubuh yang bisa berakibat buruk pada tubuh manusia. Akibat stres dan depresi kadar andrenalin dan kortisol di dalam tubuh meningkat di atas normal yang bisa berujung pada kemunculan dini gangguan-gangguan seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, gangguan saluran pencernaan, pernapasan, eksim dan psoriasis.
Ada kaitan erat antara stres dan sistem kekebalan tubuh. Stres dan depresi kejiwaan memiliki dampak penting pada sistem kekebalan dan berujung pada kerusakannya. Ketika seseorang dilanda stres, otak akan meningkatkan produksi hormon kortisol di dalam tubuh yang melemahkan sistem kekebalan, atau dalam artian terdapat hubungan langsung antara otak, sistem kekebalan tubuh dan hormon. Kompleksitas hubungan ini tentunya akan menghasilkan reaksi berantai yang bisa berakibat fatal bagi kesehatan fisik dan mental. Oleh sebab itu sangat penting adanya untuk menghindari stres dengan mengamalkan pola hidup sehat.
Ada kaitan erat antara stres dan sistem kekebalan tubuh. Stres dan depresi kejiwaan memiliki dampak penting pada sistem kekebalan dan berujung pada kerusakannya. Ketika seseorang dilanda stres, otak akan meningkatkan produksi hormon kortisol di dalam tubuh yang melemahkan sistem kekebalan, atau dalam artian terdapat hubungan langsung antara otak, sistem kekebalan tubuh dan hormon. Kompleksitas hubungan ini tentunya akan menghasilkan reaksi berantai yang bisa berakibat fatal bagi kesehatan fisik dan mental. Oleh sebab itu sangat penting adanya untuk menghindari stres dengan mengamalkan pola hidup sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar