Eksklusif

Informatif

*_* selamat datang kembali di blogkita *_* nikmati berbagai artikel menarik dan inspiratif *_* terima kasih telah berkunjung *_* salam sukses selalu *_*

Senin, 03 Februari 2014

Efek Negatif Hipertensi

Tingginya tekanan darah atau dikenal juga sebagai hipertensi adalah kondisi yang tidak boleh diremehkan. Tekanan darah tinggi dapat memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan Anda. Untuk mencegah potensi masalah, Anda perlu memantau dan mengendalikan tekanan darah Anda. Berikut adalah efek negatif dari hipertensi yang tidak terkelola dengan baik:
  • Efek pada Pembuluh darah
    Tekanan tinggi yang berkelanjutan pada pembuluh darah membuat dinding arteri menjadi rusak. Akibatnya, dinding arteri akan memulihkan diri sehingga lebih tebal, lebih keras dan kurang elastis. Kondisi ini disebut arterosklerosis atau pengerasan arteri. Anda dapat mengalami arterosklerosis secara alami oleh proses penuaan, tetapi tekanan darah tinggi dapat mempercepat prosesnya. Arteri yang mengeras dan kaku lebih rentan untuk pecah dan tersumbat, yang menyebabkan kerusakan pada organ-organ yang seharusnya disuplai oleh pembuluh darah tersebut.

    Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan aneurisma. Aneurisma terjadi ketika sebagian arteri menjadi lemah dan menggelembung seperti balon karena tekanan ekstra terus-menerus.  Aneurisma berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun dan seringkali tidak menimbulkan gejala. Jika gelembung ini pecah, perdarahan yang berbahaya dapat terjadi di dalam tubuh.  Aneurisma dapat terjadi di mana saja, namun paling umum pada aorta yang memasok darah ke perut, panggul, dan kaki (aneurisma aorta perut)
  • Efek pada Jantung
    Jika pembuluh darah Anda menyempit dan mengeras, jantung Anda harus memompa lebih keras untuk mengalirkan darah. Jantung adalah sebuah massa otot, dan seperti massa otot lainnya kerja keras itu membuat jantung Anda membesar. Ventrikel kiri dapat menebal atau mengeras (hipertrofi ventrikel kiri). Hal ini tidak baik. Jantung Anda akan melar dan sejumlah darah yang seharusnya terpompa ke tubuh Anda tetap berada di dalam jantung. Akhirnya, jantung Anda mulai melemah karena tidak bisa terus-menerus bekerja keras untuk memompa darah. Ketika jantung tidak bisa lagi memompa darah dengan sempurna ke pembuluh-pembuluh arteri, Anda memiliki apa yang dikenal sebagai gagal jantung atau payah jantung.

    Jika arteri jantung (arteri koroner) tersumbat sehingga tidak memungkinkan darah mengalir bebas ke dalam jantung Anda, Anda mengalami apa yang disebut sebagai penyakit jantung koroner. Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung koroner karena tekanan darah yang terus-menerus tinggi membebani dinding arteri. Seiring waktu, tekanan ekstra ini dapat merusak arteri. Pembuluh arteri yang terluka lebih mungkin untuk menyempit dan mengeras oleh deposit lemak (plak).
  • Efek pada Otak
    Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh-pembuluh darah di otak pecah atau tersumbat. Jaringan otak akan kekurangan nutrisi dan oksigen. Kondisi ini dikenal sebagai stroke, yang dapat menyebabkan masalah serius dan bahkan kematian. Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama stroke.

    Selain stroke, hipertensi juga dapat menyebabkan demensia, penyakit otak yang mengakibatkan masalah berpikir, berbicara, penalaran, visi memori, dan gerakan. Ada beberapa penyebab demensia. Salah satu penyebabnya, demensia vaskular, adalah hasil dari penyempitan dan penyumbatan arteri yang memasok darah ke otak.
  • Efek pada Ginjal
    Ginjal adalah organ penting lain yang dapat rusak oleh tekanan darah tinggi. Jika arteri yang memasok darah ke ginjal rusak, jaringan ginjal tidak mendapatkan darah yang dibutuhkan dan secara bertahap akan kehilangan kemampuan untuk berfungsi. Kondisi ini disebut penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal. Kondisi ini sangat berbahaya karena kerusakan ginjal dapat meningkatkan tekanan darah lebih tinggi lagi.
  • Efek pada Mata
    Pembuluh-pembuluh darah kecil memasok darah ke mata. Hipertensi dapat merusak pembuluh darah kecil sehingga suplai darah ke mata berkurang atau terhenti. Retinopati hipertensi terjadi ketika retina rusak karena tekanan darah tinggi. Retina adalah lapisan jaringan di bagian belakang mata yang mengubah cahaya yang masuk mata menjadi sinyal saraf yang dikirim ke otak.  Semakin lama tekanan darah tinggi, semakin parah kerusakan yang mungkin terjadi pada retina.  Saraf di mata mungkin juga dapat mati karena kekurangan pasokan darah. Kondisi ini disebut neuropati optik iskemik. Semua kondisi tersebut dapat menyebabkan penglihatan kabur atau kebutaan total.
Melihat betapa fatalnya efek negatif dari hipertensi terhadap organ-organ vital maka sudah semestinyalah kesehatan menjadi prioritas utama. Dengan menjaga pola hidup sehat otomatis dapat mencegah berbagai penyakit berbahaya yang mengancam keselamatan jiwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar