Eksklusif

Informatif

*_* selamat datang kembali di blogkita *_* nikmati berbagai artikel menarik dan inspiratif *_* terima kasih telah berkunjung *_* salam sukses selalu *_*

Minggu, 02 Februari 2014

Perjalanan Jauh dan Dampaknya Bagi Kesehatan

Menempuh perjalanan jauh ke tempat kerja, utamanya berjarak 16 km lebih, bisa menimbulkan akibat buruk terhadap kesehatan dan dikaitkan dengan kenaikan berat badan, lebih besarnya lingkar pinggang dan lebih rendahnya tingkat kebugaran jantung dan paru. Dampak dari perjalanan rutin demikian diungkapkan dalam sebuah penelitian baru oleh para periset dari Washington University di St. Louis, Missouri. Para periset itu meneliti hampir 4.300 komuter dan menemukan bahwa orang-orang yang melakukan perjalanan sejauh 10 mil (16 km) untuk bekerja berkemungkinan lebih besar mengalami tekanan darah tinggi dan para pekerja yang menempuh perjalanan 15 mil berpeluang lebih besar menderita obesitas dan tidak mendapatkan olahraga memadai.

"Temuan utama itu adalah bahwa studi tersebut merupakan yang pertama menunjukkan perjalanan jauh ke tempat kerja dapat mencegah aktifitas fisik yang menyehatkan dan dikaitkan dengan lebih tingginya berat badan, lebih rendahnya level kebugaran, dan semua ini merupakan pertanda kuat penyakit jantung cardiovascular, diabetes dan beberapa jenis kanker," papar Christine Hoehner, ketua tim riset tadi dalam sebuah wawancara. "Studi itu meneliti secara khusus dampak perjalanan tersebut terhadap kesehatan," ucapnya.

Angka sensus AS menunjukkan bahwa dalam empat dekade terakhir, masyarakat Amerika melakukan perjalanan ke tempat kerja yang lebih jauh, dengan rata-rata waktu tempuh 20-25 menit. Hoehner, yang temuan-temuannya disiarkan dalam American Journal of Preventive Medicine, dan tim pimpinannya mengalkulasikan jarak perjalanan terdekat yang ditempuh para pekerja lewat jalan darat di 11 daerah di Dallas-Fort Worth atau area-area Austin, Texas, tempat sekira 90 persen warga melakukan perjalanan pergi pulang ke tempat kerja dengan mobil.

Mereka juga meneliti kesehatan jantung dan paru warga, indeks massa tubuh (BMI), ukuran pinggang, tekanan darah, level kolesterol, triglycerides, atau lemak dalam darah, dan level gula darah para komuter, serta aktivitas fisik mereka. Lima puluh satu persen dari orang-orang dalam penelitian itu melakukan perjalanan sejauh 10 mil atau kurang ke tempat kerja, dan delapan belas persen menempuh jarak lebih dari 20 mil. Rata-rata jarak tempuh ke tempat kerja adalah 12 mil.

Para periset itu menemukan keterkaitan antara perjalanan jauh dengan kurangnya olahraga moderat atau serius, lebih besarnya BMI, lebih lebarnya ukuran lingkar pinggang dan lebih tingginya tekanan darah. "Tampaknya ambang batas untuk tekanan darah adalah perjalanan yang berjarak 10 mil," ungkap Hoehner, yang menambahkan keadaan mulai berubah dari jarak itu. Obesitas dikaitkan dengan perjalanan lebih 15 mil. Para peneliti tidak menemukan perbedaan dalam temuan-temuan antara pria dan wanita dan kelompok-kelompok usia yang berbeda. Hoehner mengisyaratkan bahwa perjalanan jauh dan waktu tempuh yang lebih lama di belakang stir mengurangi banyak waktu orang itu untuk berolahraga.

Namun terlepas dari jauh tidaknya tempat kerja anda, menjaga kesehatan tetap jadi prioritas utama. Mengapa harus memaksakan diri bekerja di tempat yang jauh dan menempuh perjalanan yang lama dan melelahkan? Bukankah penghasilan juga bisa didapat tanpa harus mengorbankan kesehatan? Cobalah untuk mengubah mindset yang salah selama ini karena bekerja tidak melulu harus di kantor atau di pabrik dan sejenisnya. Bekerja online adalah satu contoh ideal yang patut dicoba. Dengan bekerja online tidak ada lagi waktu yang terbuang percuma selama perjalanan ke tempat kerja. Anda bisa bekerja di manapun sepanjang ada koneksi internet. Anda jadi punya banyak waktu luang karena jam kerja yang bisa diatur sedemikian rupa. Manfaatkan waktu luang tersebut dengan melakukan aktivitas fisik yang berdampak positiv bagi kesehatan anda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar